marqaannews.net – Jusuf Kalla menyebut menjadi ketua partai politik di Indonesia membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Jusuf Kalla mengatakan “Kalau mau jadi Ketua Golkar sekarang, jangan tunggu kecuali punya modal Rp 500-600 miliar,” kata pria yang akrab disapa JK itu dalam seminar di Jakarta, Senin, 31 Juli. 2023. Namun, kata JK, hal itu tidak berlaku bagi partai yang pendirinya masih ada. “Seperti PDIP, NasDem,” ujar Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 itu. JK kemudian membeberkan alasan mengapa biaya politik menjadi ketua partai sangat besar. Menurutnya, biaya terbesar adalah biaya pemilu. “Partai yang sudah go public berarti pemilihan Anda (pemilihan untuk menjadi presiden umum) membutuhkan dana yang besar,”.
Pernyataan Jusuf Kalla itu muncul di tengah gejolak di tubuh Partai Golkar. Ridwan Hisjam, anggota Dewan Pakar Partai Golkar, mengatakan Ketua Umum Airlangga Hartar akan diganti pada rapat nasional. Sementara itu, ia mengungkapkan Luhut Binsar Pandjaitan dan Bambang Soesatyo layak menggantikan Airlangga sebagai presiden umum dengan mengadakan munas. Tiga organisasi pendiri Partai Golkar, yakni Kosgoro 1957, Forum Gotong Royong (MKGR) dan Organisasi Pekerja Swadaya Indonesia (SOKSI) Pusat, juga meminta Airlangga Hartarto mundur sebagai ketua umum DPP partai Golkar.
Namun, Airlangga membantah ada konferensi nasional. Dia mendorong pihak-pihak yang ingin mencalonkan diri menjadi pimpinan Partai Golkar menunggu dilaksanakannya Musyawarah Nasional (Munas) pada 2024.
Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar tingkat provinsi se- Indonesia juga menolak gelaran munaslub. “Kami ingin tegaskan, jika ada yang mengatakan isu Munaslub diusulkan dua pertiga, kami nyatakan dengan ini kami tolak Munaslub 100 persen,” kata Ahmad Doli Kurnia Tanjung, Ketua Sementara DPD I Papua, di Bali, Minggu, Juli 30. , 2023.
Doli mengatakan, dalam rapat tersebut, seluruh DPD juga terus mendukung Airlangga untuk menjabat sebagai ketua hingga akhir masa jabatannya.