marqaannews – Halloween, yang dikenal luas sebagai perayaan barat, kini semakin populer di Jepang. Dalam beberapa dekade terakhir, perayaan ini mengalami adaptasi unik yang dipengaruhi oleh budaya dan nilai-nilai masyarakat Jepang. Dari kostum yang rumit hingga perayaan jalanan yang meriah, mari kita lihat bagaimana Halloween berakar dan berkembang menjadi tradisi lokal yang menarik.
Halloween pertama kali dikenal di Jepang pada tahun 1970-an ketika budaya Barat mulai memasuki negara tersebut melalui berbagai media, terutama film dan acara televisi. Pada awalnya, perayaan ini hanya menarik perhatian segelintir orang, terutama di kota-kota besar seperti Tokyo dan Osaka. Namun, pada akhir 1990-an dan awal 2000-an, Halloween mulai mendapatkan popularitas yang lebih luas dengan adanya kampanye pemasaran oleh perusahaan seperti Tokyo Disneyland dan Universal Studios Japan.
https://www.digiverseinstitute.com/ Disneyland Tokyo memperkenalkan acara bertema Halloween yang kemudian menjadi sangat populer di kalangan anak-anak dan keluarga. Hal ini diikuti oleh Universal Studios Japan yang mengadakan “Halloween Horror Nights,” menarik pengunjung dewasa yang menyukai tema horor. Sejak saat itu, Halloween di Jepang tumbuh menjadi perayaan yang meriah dan mencakup berbagai kalangan usia.
Salah satu elemen yang paling menonjol dari perayaan Halloween di Jepang adalah kostum. Berbeda dengan negara-negara Barat yang cenderung menampilkan kostum menyeramkan seperti hantu, zombie, dan penyihir, di Jepang Halloween adalah kesempatan untuk mengenakan berbagai jenis kostum, termasuk karakter anime, manga, dan tokoh terkenal lainnya.
Setiap tahun, Tokyo menjadi pusat parade dan pesta kostum Halloween, dengan Shibuya dan Harajuku sebagai dua lokasi utama perayaan. Shibuya terkenal dengan “Shibuya Halloween,” di mana ribuan orang berkumpul di persimpangan Shibuya yang ikonik untuk berparade dan berfoto bersama. Kehebohan ini sering kali menarik perhatian media lokal maupun internasional.
Meskipun “trick or treat” adalah inti dari perayaan Halloween di Barat, di Jepang tradisi ini tidak begitu lazim. Sebagai gantinya, Halloween lebih difokuskan pada pesta kostum dan acara-acara publik. Anak-anak di Jepang biasanya tidak pergi dari rumah ke rumah meminta permen, tetapi di beberapa pusat perbelanjaan atau taman hiburan, sering diadakan acara khusus di mana anak-anak dapat merasakan pengalaman “trick or treat.”
Selain itu, banyak sekolah internasional di Jepang yang mengajarkan dan merayakan Halloween dengan tradisi ini, memungkinkan anak-anak untuk mengenal budaya barat melalui perayaan yang menyenangkan.
Salah satu cara di mana Halloween diadaptasi ke dalam budaya Jepang adalah melalui kuliner. Banyak restoran, toko roti, dan kafe mengeluarkan menu khusus bertema Halloween selama bulan Oktober. Mulai dari kue-kue berbentuk labu, minuman berwarna oranye, hingga dessert dengan karakter menyeramkan yang lucu, kuliner bertema Halloween ini menambah keseruan perayaan.
Bahkan, beberapa merek terkenal seperti Starbucks dan Krispy Kreme pun ikut serta dalam perayaan dengan mengeluarkan produk edisi terbatas. Ini menciptakan kesempatan bagi masyarakat Jepang untuk menikmati perayaan Halloween dengan cara yang unik dan sesuai dengan budaya mereka.
Selain parade dan pesta kostum, banyak acara bertema Halloween yang diadakan di berbagai tempat di Jepang. Salah satunya adalah “Kawasaki Halloween,” sebuah parade besar yang diadakan di Kawasaki, Prefektur Kanagawa. Acara ini terkenal sebagai salah satu perayaan Halloween terbesar di Jepang dengan ribuan peserta yang berpakaian kostum dan mengikuti parade.
Selain itu, ada juga festival horor dan labirin menyeramkan di berbagai taman hiburan yang menarik para penggemar horor. Universal Studios Japan dan Fuji-Q Highland terkenal dengan acara horor mereka selama musim Halloween, menampilkan rumah hantu dan atraksi menegangkan lainnya.
Salah satu hal yang menarik dari perayaan Halloween di Jepang adalah bagaimana perayaan ini berbaur dengan elemen-elemen budaya lokal. Misalnya, beberapa festival Halloween sering kali diadakan bersamaan dengan “Obon,” sebuah festival tradisional Jepang untuk menghormati roh leluhur. Hal ini menciptakan suasana yang unik di mana elemen horor Halloween berpadu dengan nuansa spiritual dan tradisional Jepang.
Selain itu, konsep “kawaii” (imut) yang sangat dominan dalam budaya pop Jepang juga turut mempengaruhi perayaan Halloween. Banyak kostum dan dekorasi Halloween yang justru terlihat lucu dan menggemaskan daripada menyeramkan.
Halloween di Jepang menunjukkan bagaimana tradisi Barat dapat diadaptasi dengan sentuhan lokal untuk menciptakan perayaan yang unik dan menarik. Dari parade kostum hingga kuliner khas, masyarakat Jepang telah menjadikan Halloween sebagai bagian dari kalender perayaan mereka yang meriah. Bagi wisatawan yang berkunjung pada bulan Oktober, menyaksikan Halloween di Jepang bisa menjadi pengalaman yang berbeda dan penuh warna.