marqaannews.net

marqaannews.net – Pemerintah Indonesia telah mengalokasikan dana sejumlah US$455 juta, setara dengan Rp7,3 triliun, untuk mendukung penjualan sepeda motor listrik, sebagaimana diumumkan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana. Pengumuman tersebut disampaikan dalam kesempatan IEA’s 9th Global Conference On Energy Efficiency yang berlangsung di Nairobi, Kenya.

Detil Subsidi dan Sasaran Penjualan
Subsidi ini direncanakan untuk memfasilitasi penjualan dari 800 ribu unit sepeda motor listrik baru dan konversi dari 200 ribu sepeda motor bermesin pembakaran. Inisiatif ini diharapkan dapat mengurangi gap harga antara kendaraan listrik dan kendaraan konvensional, dengan menerapkan insentif pajak dan subsidi yang juga mencakup mobil listrik dan mobil hibrida.

Strategi Jangka Panjang untuk Adopsi Kendaraan Listrik
Dalam visi jangka panjang, pemerintah menargetkan sebanyak 2 juta mobil listrik dan 13 juta kendaraan listrik roda dua akan beroperasi di jalan raya Indonesia pada tahun 2030. Untuk mencapai target ambisius ini, Kementerian ESDM berkomitmen untuk mempercepat pembangunan infrastruktur pendukung yang mencakup pengembangan ekosistem kendaraan listrik yang efisien.

Pengembangan Infrastruktur Pengisian Daya
Salah satu fokus utama adalah pengembangan infrastruktur pengisian daya, termasuk pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKLU). Prediksi kebutuhan mencapai 32 ribu SPKLU pada tahun 2030 untuk memenuhi permintaan yang meningkat. Selain itu, ketersediaan fasilitas pengisian daya di rumah juga ditekankan sebagai komponen penting dalam membangun infrastruktur pengisian yang menyeluruh. PT PLN telah menyediakan insentif seperti tarif khusus untuk peningkatan sistem kelistrikan dan potongan tarif pengisian daya di malam hari, yang bertujuan untuk membuat pengisian daya di rumah menjadi lebih mudah dan ekonomis.

Inisiatif untuk Mengurangi Emisi Karbon
Pemerintah juga menyoroti kontribusi signifikan sektor transportasi jalan raya terhadap emisi karbon dioksida (CO2). Sebagai tanggapan, telah dibuat standar penghematan bahan bakar untuk kendaraan berat. Selain itu, telah dialokasikan 11,8 juta ton biodiesel tahun ini dalam kerangka peluncuran campuran 35 persen minyak sawit untuk biodiesel, yang dikenal sebagai B35. Campuran ini diperkirakan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca sekitar 34,9 juta ton CO2.

Kombinasi dari regulasi, penyediaan informasi yang akurat, dan pemberian insentif yang menarik, merupakan upaya pemerintah untuk mendorong efisiensi energi dan mengimplementasikan langkah-langkah mitigasi di sektor transportasi. Ini merupakan bagian dari komitmen Indonesia dalam upaya global untuk mengatasi masalah perubahan iklim.

By marqaan