marqaannews.net – Pada tanggal 10 Februari 2025, dunia dikejutkan oleh berita tragis dari Daejeon, Korea Selatan. Seorang siswi sekolah dasar berusia 8 tahun, Kim Haneul, ditemukan tewas setelah ditikam oleh gurunya sendiri. Kejadian ini menimbulkan gelombang duka dan keprihatinan di seluruh negeri dan dunia.
Kejadian tragis ini terjadi di sebuah sekolah dasar di Daejeon. Pelaku, seorang guru perempuan berusia 40-an, mengaku telah menikam Kim Haneul hingga tewas. Setelah kejadian, pelaku ditemukan dengan luka tusukan di leher dan lengan, yang diduga sebagai luka yang diakibatkan oleh tindakan bunuh diri yang gagal.
Pelaku diketahui telah menjalani perawatan untuk depresi sejak tahun 2018. Dia sempat mengambil cuti dari pekerjaannya sebagai guru dan baru kembali ke sekolah pada akhir tahun 2024. Meskipun demikian, dia tidak lagi mengajar kelas sejak kembali dari cuti.
Kejadian ini memicu reaksi keras dari masyarakat dan pemerintah Korea Selatan. Banyak yang merasa terkejut dan sedih atas kejadian yang tidak terduga ini. Presiden sementara Choi Kyung-hwan menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban dan menyatakan bahwa sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman bagi anak-anak.
Kejadian ini juga mengangkat isu kesehatan mental di kalangan guru di Korea Selatan. Banyak yang mengkhawatirkan bahwa tekanan dan stres yang dihadapi oleh guru-guru di negara tersebut semakin meningkat, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental mereka.
Polisi masih terus menyelidiki motif di balik tindakan keji ini. Pelaku belum ditangkap karena masih menjalani perawatan di rumah sakit, tetapi polisi berencana untuk melanjutkan interogasi setelah kondisinya membaik.
Tragedi ini adalah peringatan keras tentang pentingnya kesehatan mental dan dukungan yang memadai bagi semua orang, termasuk mereka yang bekerja di bidang pendidikan. Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih memperhatikan dan mendukung kesehatan mental, terutama di lingkungan pendidikan.