marqaannews.net – Di tengah hiruk-pikuk Pemilihan Gubernur Maluku Utara (Malut), Cagub Sherly Tjoanda, istri mendiang Benny Laos, melakukan pencoblosan di Ternate yang penuh makna dan emosi. Momen ini tidak hanya menjadi bagian dari proses demokrasi, tetapi juga menjadi penghormatan bagi suaminya yang telah tiada, serta simbol harapan untuk masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Malut.
Pemilihan Gubernur Malut kali ini berlangsung dengan penuh antusiasme dari kalangan masyarakat. Berbagai calon gubernur berlomba-lomba untuk menarik dukungan dari pemilih, dan Sherly Tjoanda adalah salah satu kandidat yang mendapat perhatian khusus. Sebagai istri dari Benny Laos, seorang tokoh politik yang dihormati, Sherly tidak hanya mewarisi dukungan politik, tetapi juga membawa harapan dan aspirasi masyarakat yang ingin melihat perubahan positif di daerah ini.
Benny Laos, yang dikenal sebagai pemimpin yang peduli dan proaktif, meninggal dunia secara mendadak. Kepergiannya meninggalkan duka yang mendalam, tidak hanya bagi keluarganya tetapi juga bagi banyak orang yang mengenalnya. Dalam konteks ini, pencalonan Sherly Tjoanda menjadi simbol keberlanjutan visi dan misi suaminya.
Pada hari pemungutan suara, Sherly Tjoanda tiba di lokasi pemungutan suara di Ternate dengan penuh semangat. Ditemani oleh keluarga dan sejumlah pendukungnya, ia terlihat tenang meskipun ada nuansa emosional yang melingkupi peristiwa tersebut. Sherly menyadari pentingnya momen ini, tidak hanya untuk dirinya tetapi juga untuk masyarakat Malut yang mengharapkan perubahan.
Setelah melalui proses verifikasi identitas, Sherly melangkah ke bilik suara dengan penuh harapan. Di dalam hati, ia membawa cita-cita suaminya untuk memajukan Malut dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Hari ini adalah hari yang sangat penting. Saya tidak hanya mencoblos untuk diri saya sendiri, tetapi untuk semua orang yang percaya akan perubahan,” ujarnya setelah memberikan suaranya.
Setelah mencoblos, Sherly mengungkapkan harapannya untuk Malut di depan wartawan dan pendukungnya. Ia menekankan bahwa keberhasilan pemilihan ini bukan hanya tergantung pada dirinya sebagai calon gubernur, tetapi juga pada partisipasi aktif masyarakat. “Saya berharap masyarakat Malut terus berpartisipasi dalam setiap proses demokrasi. Suara kita adalah kekuatan kita,” ungkapnya.
Sherly juga mengajak pemilih untuk tidak hanya melihat pada calon, tetapi juga pada program dan visi yang ditawarkan. Dengan semangat yang menggebu, ia menyatakan tekadnya untuk meneruskan perjuangan suaminya dalam membangun Malut yang lebih baik. “Saya ingin mewujudkan impian bersama untuk Malut yang lebih sejahtera, lebih berdaya saing, dan lebih baik bagi generasi mendatang,” tambahnya.
Momen pencoblosan Sherly Tjoanda menjadi sorotan media dan masyarakat luas. Banyak yang memberikan dukungan dan doa untuknya, mengingat perjalanan politik yang tidak mudah setelah kepergian Benny Laos. Sejumlah tokoh masyarakat dan pendukungnya hadir di lokasi untuk memberikan semangat, menciptakan suasana haru namun penuh harapan.
“Keberanian Sherly untuk maju sebagai calon gubernur adalah langkah yang sangat bagus. Kami percaya dia akan meneruskan visi suaminya dan memperjuangkan kepentingan masyarakat,” ungkap salah satu warga Ternate yang hadir di lokasi pemungutan suara.
Pencoblosan Cagub Malut Sherly Tjoanda di Ternate bukan hanya sekadar tindakan politik, tetapi juga merupakan penghormatan yang mendalam kepada mendiang suaminya, Benny Laos. Momen ini mencerminkan harapan untuk masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Maluku Utara.
Dengan semangat untuk melanjutkan perjuangan suaminya dan komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Sherly Tjoanda bertekad untuk menjadi pemimpin yang dapat diandalkan. Sementara masyarakat Malut menantikan hasil pemilihan, harapan akan perubahan positif tetap menyala di hati setiap pemilih. Semoga langkah Sherly Tjoanda dapat membawa angin segar bagi Maluku Utara dan menjadi inspirasi bagi calon pemimpin lainnya.