marqaannews.net – Pada tanggal 10-11 Februari 2025, Paris menjadi tuan rumah bagi KTT Aksi AI, sebuah acara penting yang mengumpulkan para pemimpin dunia, akademisi, dan pelaku industri untuk membahas tata kelola AI. Salah satu pembicara utama dalam acara ini adalah Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkomdigi) Indonesia, Meutya Hafid. Dalam kesempatan ini, Menkomdigi Meutya membahas pentingnya tata kelola AI yang efektif dan kolaborasi internasional untuk memastikan pengembangan AI yang berkelanjutan dan etis.
Tata kelola AI menjadi semakin penting seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat. AI telah menjadi bagian integral dari berbagai aspek kehidupan, mulai dari kesehatan hingga pertahanan. Namun, tanpa tata kelola yang baik, AI dapat membawa risiko yang signifikan, termasuk pelanggaran privasi, keamanan siber, dan ketidakadilan sosial.
Salah satu poin utama yang disampaikan oleh Menkomdigi Meutya adalah pentingnya kolaborasi internasional dalam tata kelola AI. Menurutnya, AI adalah teknologi global yang memerlukan pendekatan global pula. Kolaborasi antar negara dapat membantu mengatasi tantangan yang dihadapi dalam pengembangan dan penerapan AI, serta memastikan bahwa teknologi ini digunakan untuk kebaikan bersama.
Dalam konteks KTT Aksi AI, Indonesia dan Prancis telah menunjukkan komitmen kuat untuk bekerja sama dalam pengembangan AI. Kedua negara telah membahas berbagai isu terkait infrastruktur, tata kelola, dan keberlanjutan teknologi AI. Salah satu hasil dari kerjasama ini adalah rencana untuk membangun infrastruktur AI yang lebih baik dan mendorong solusi teknis terbuka untuk mencegah fragmentasi.
Meskipun ada banyak peluang, pengembangan AI juga menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan utama adalah risiko konsentrasi pasar yang dapat menghambat inovasi dan kompetisi. Untuk mengatasi hal ini, Menkomdigi Meutya menekankan pentingnya regulasi yang adil dan transparan, serta mendorong keterlibatan berbagai pemangku kepentingan dalam proses pengambilan keputusan.
KTT Aksi AI di Paris merupakan langkah penting menuju tata kelola AI yang lebih baik. Melalui kolaborasi internasional dan kerjasama bilateral, negara-negara dapat mengembangkan kerangka kerja yang memungkinkan AI berkembang secara berkelanjutan dan etis. Sebagai salah satu pembicara utama, Menkomdigi Meutya Hafid menekankan pentingnya pendekatan global dan kolaborasi untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dalam pengembangan AI. Dengan komitmen bersama, masa depan AI dapat menjadi lebih cerah dan bermanfaat bagi seluruh umat manusia.