marqaannews.net – Pemerintah China telah mengumumkan larangan ekspor bahan baku chip ke Amerika Serikat sebagai respons terhadap sanksi yang diberlakukan oleh Washington. Larangan ini mencakup beberapa bahan baku penting yang digunakan dalam industri semikonduktor, termasuk gallium, germanium, dan antimony.

Tindakan ini merupakan respons terhadap sanksi ketat yang diberlakukan oleh Amerika Serikat terhadap industri semikonduktor China. Pada bulan Oktober 2024, pemerintah AS meluncurkan sanksi ketiga dalam tiga tahun terhadap industri semikonduktor China dengan membatasi ekspor ke 140 perusahaan China. Sanksi ini bertujuan untuk membatasi akses China terhadap teknologi canggih yang dianggap penting untuk keamanan nasional AS.

Larangan ekspor ini diperkirakan akan memiliki dampak signifikan baik bagi China maupun Amerika Serikat. Bagi China, langkah ini merupakan upaya untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi AS dan memperkuat rantai pasokan lokal. China telah mempercepat upaya untuk mengembangkan industri semikonduktor dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada teknologi asing.

Di sisi lain, Amerika Serikat akan menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan bahan baku untuk industri semikonduktor. Gallium dan germanium adalah bahan baku penting yang digunakan dalam pembuatan chip, dan larangan ini dapat menyebabkan gangguan dalam rantai pasokan AS. Analisis menunjukkan bahwa larangan total oleh China terhadap ekspor gallium dan germanium dapat mengakibatkan penurunan ekspor AS sebesar $3,4 miliar.

Langkah China ini telah menarik perhatian internasional dan dianggap sebagai eskalasi dalam perang dagang antara China dan Amerika Serikat. Beberapa negara dan perusahaan multinasional khawatir bahwa eskalasi ini akan berdampak pada stabilitas pasar global dan rantai pasokan teknologi.

Larangan ekspor bahan baku chip oleh China merupakan respons tegas terhadap sanksi AS dan menunjukkan komitmen China untuk memperkuat industri semikonduktor dalam negeri. Namun, langkah ini juga berpotensi memicu ketegangan lebih lanjut dalam hubungan perdagangan antara dua negara ekonomi terbesar di dunia. Dampak dari larangan ini akan dirasakan tidak hanya oleh kedua negara, tetapi juga oleh industri teknologi global yang sangat bergantung pada rantai pasokan yang stabil dan efisien.

By marqaan