marqaannews.netPada tanggal 11 Februari 2025, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengumumkan bahwa Danantara, sebuah perusahaan investasi milik negara, akan membiayai proyek-proyek hilirisasi di Indonesia. Pengumuman ini disampaikan dalam sebuah acara di Jakarta dan menandai langkah strategis pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta mendorong partisipasi sektor swasta dalam pembangunan hilirisasi. Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang pentingnya proyek hilirisasi, peran Danantara, dan dampak potensial dari inisiatif ini terhadap perekonomian Indonesia.

Hilirisasi adalah proses pengolahan bahan mentah menjadi produk jadi atau setengah jadi yang memiliki nilai tambah lebih tinggi. Di Indonesia, hilirisasi sangat penting karena negara ini kaya akan sumber daya alam seperti mineral, batu bara, dan minyak sawit. Namun, selama ini Indonesia lebih banyak mengekspor bahan mentah daripada produk olahan, yang mengakibatkan hilangnya potensi pendapatan dan nilai tambah.

Proyek hilirisasi bertujuan untuk mengubah paradigma ini dengan mengembangkan industri pengolahan di dalam negeri. Dengan demikian, Indonesia tidak hanya akan meningkatkan pendapatan dari ekspor, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan keterampilan tenaga kerja lokal. Selain itu, hilirisasi juga dapat mengurangi ketergantungan pada impor produk olahan, yang pada akhirnya akan memperkuat ketahanan ekonomi nasional.

Danantara, yang didirikan sebagai perusahaan investasi milik negara, memiliki peran kunci dalam mendanai proyek-proyek hilirisasi. Menurut Bahlil, Danantara akan mengalokasikan dana untuk berbagai proyek di sektor mineral, batu bara, dan sektor lainnya yang memiliki potensi besar untuk diolah lebih lanjut. Dengan menggunakan dana dari Danantara, pemerintah berharap dapat mengurangi beban APBN dan mendorong partisipasi sektor swasta dalam pembangunan hilirisasi.

Bahlil juga menekankan bahwa proyek hilirisasi tidak memerlukan fasilitas bunga rendah, karena Internal Rate of Return (IRR) di sektor ini cukup tinggi. Ini berarti bahwa investasi dalam hilirisasi dapat memberikan keuntungan yang signifikan bagi investor, baik dari sektor publik maupun swasta.

Selain menggunakan dana dari Danantara, Bahlil juga mendorong lembaga keuangan seperti perbankan di Indonesia untuk menyalurkan kredit pada proyek hilirisasi. Menurutnya, perbankan lokal harus berkontribusi dalam pembiayaan proyek-proyek ini melalui penyaluran kredit. Ini tidak hanya akan membantu mempercepat pembangunan hilirisasi, tetapi juga akan memberikan kesempatan bagi perbankan untuk berinvestasi pada sektor yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi.

Bahlil juga menekankan bahwa hilirisasi tidak hanya untuk menguntungkan pengusaha besar, tetapi juga kolaborasi dengan pengusaha daerah dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Dengan demikian, hilirisasi diharapkan dapat menciptakan investasi yang berkeadilan dan memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat8.

Pengembangan hilirisasi di Indonesia diharapkan akan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perekonomian nasional. Pertama, hilirisasi akan meningkatkan nilai tambah dari sumber daya alam yang ada, yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan negara dari ekspor. Kedua, hilirisasi akan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan keterampilan tenaga kerja lokal, yang akan membantu mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, dengan mengurangi ketergantungan pada impor produk olahan, hilirisasi juga akan memperkuat ketahanan ekonomi nasional. Ini sangat penting mengingat ketidakpastian ekonomi global dan potensi fluktuasi harga komoditas di pasar internasional. Dengan memiliki industri pengolahan yang kuat di dalam negeri, Indonesia akan lebih siap menghadapi tantangan ekonomi global.

Pengumuman Bahlil Lahadalia tentang peran Danantara dalam membiayai proyek-proyek hilirisasi menandai langkah strategis menuju kemandirian ekonomi Indonesia. Dengan menggunakan dana dari Danantara dan mendorong partisipasi sektor swasta, pemerintah berharap dapat mengurangi ketergantungan pada APBN dan mempercepat pembangunan hilirisasi. Proyek hilirisasi tidak hanya akan meningkatkan nilai tambah dari sumber daya alam, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan memperkuat ketahanan ekonomi nasional. Dengan kolaborasi yang erat antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga keuangan, Indonesia dapat mencapai tujuan hilirisasi yang berkelanjutan dan berkeadilan.

By marqaan