marqaannews.net – Pencarian dua pendaki yang hilang di Gunung Agung, Bali, masih belum membuahkan hasil. Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, dan relawan terus berupaya melakukan pencarian, namun terkendala oleh cuaca ekstrem yang melanda kawasan tersebut. Cuaca buruk dengan hujan deras, angin kencang, dan kabut tebal membuat operasi pencarian menjadi sangat sulit.

Dua pendaki yang hilang di Gunung Agung adalah Andi (30) dan Budi (28), keduanya merupakan pendaki lokal yang berpengalaman. Mereka memulai pendakian pada tanggal 24 Desember 2024 dari Pura Besakih, salah satu titik awal pendakian Gunung Agung. Rencananya, mereka akan mencapai puncak Gunung Agung dan kembali ke titik awal dalam waktu dua hari.

Namun, pada tanggal 25 Desember 2024, kontak terakhir dengan kedua pendaki tersebut hilang. Tim SAR segera melakukan pencarian setelah keluarga melaporkan kehilangan kontak. Operasi pencarian dimulai pada tanggal 26 Desember 2024 dengan melibatkan tim gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, dan relawan.

Cuaca ekstrem menjadi kendala utama dalam operasi pencarian. Hujan deras yang turun sejak beberapa hari terakhir menyebabkan kondisi medan menjadi sangat licin dan berbahaya. Angin kencang dan kabut tebal juga menghalangi visibilitas, membuat pencarian dari udara menggunakan helikopter menjadi sangat sulit.

“Cuaca ekstrem ini sangat menghambat operasi pencarian. Kami harus berhati-hati agar tidak terjadi kecelakaan tambahan,” ujar Komandan Basarnas Bali, I Wayan Suyatna. Tim SAR terpaksa menghentikan sementara operasi pencarian dari udara dan fokus pada pencarian darat.

Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian darat dengan membagi area pencarian menjadi beberapa sektor. Mereka menggunakan peralatan pendakian lengkap dan berjalan kaki menyusuri jalur pendakian Gunung Agung. Tim juga menggunakan anjing pelacak untuk membantu menemukan jejak kedua pendaki yang hilang.

“Kami berusaha semaksimal mungkin untuk menemukan kedua pendaki tersebut. Tim kami terus bekerja keras meskipun kondisi cuaca sangat sulit,” ujar Suyatna. Hingga saat ini, tim SAR belum menemukan tanda-tanda keberadaan Andi dan Budi.

Keluarga kedua pendaki yang hilang terus memberikan dukungan moril kepada tim SAR. Mereka berharap agar operasi pencarian segera membuahkan hasil. “Kami sangat berharap agar Andi dan Budi segera ditemukan dalam keadaan selamat,” ujar salah satu anggota keluarga.

Masyarakat setempat juga turut memberikan dukungan dengan menyediakan logistik dan tempat istirahat bagi tim SAR. “Kami sangat mengapresiasi dukungan dari masyarakat. Ini menunjukkan solidaritas yang tinggi,” ujar Suyatna.

Operasi pencarian masih terus berlanjut meskipun cuaca ekstrem masih menjadi kendala utama. Tim SAR berharap cuaca akan membaik dalam beberapa hari ke depan sehingga operasi pencarian dapat dilanjutkan dengan lebih efektif.

“Kami berdoa agar cuaca segera membaik dan kami dapat menemukan Andi dan Budi dalam keadaan selamat,” ujar Suyatna. Semua pihak berharap agar operasi pencarian ini segera membuahkan hasil dan kedua pendaki dapat kembali dengan selamat.

Pencarian dua pendaki yang hilang di Gunung Agung, Bali, masih belum membuahkan hasil. Tim SAR gabungan terus berupaya melakukan pencarian meskipun terkendala oleh cuaca ekstrem yang melanda kawasan tersebut. Cuaca buruk dengan hujan deras, angin kencang, dan kabut tebal membuat operasi pencarian menjadi sangat sulit. Namun, tim SAR tetap optimis dan berharap agar cuaca segera membaik sehingga operasi pencarian dapat dilanjutkan dengan lebih efektif. Semua pihak berharap agar kedua pendaki dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat.

By marqaan