https://marqaannews.net/

Marqaannews–Dugaan korupsi Rp. 5 Miliar terkait motivator terkenal Mario Teguh mulai pekan lalu. Menurut Marqaannews, Mario Teguh adalah pengusaha skin care Sunyoto Indra Prayitno kepada Polda Metro Jaya. Wartawan mengatakan, Mario Teguh berjanji jika menggunakan jasanya, perusahaan perawatan kulit Sunyoto milik Indra Prayitno akan mengalami perubahan besar, karena pengikut Mario Teguh mencapai puluhan juta orang.

Namun, dalam perjalanannya, wartawan merasa apa yang dijanjikan motivator tidak tepat. Mario Teguh membantah dugaan korupsi Rp 5 miliar dan menyebut informasi yang beredar tidak benar dan mencemarkan nama baiknya. Alhasil, Mario dan tim hukumnya langsung mengeluarkan surat perintah. Baru pada 21/7/2023, muncul video saksi korban terkait dugaan penggelapan tersebut.

Seorang wanita yang diduga bersaksi dalam kasus tersebut mengatakan: “Para pria, jangan jadikan pidato Anda sebagai pertunjukan, tetapi sebagai kebutuhan hidup Anda.” Terlepas dari apa yang terjadi, kasus dugaan korupsi ini mengajarkan para pengusaha bahwa baik yang ultra mikro, kecil maupun besar patut dipelajari. Inilah yang akan Anda pelajari dalam program ini.

Ketahuilah Bahwa Follower Yang Menjanjikan Tidak Selalu Menjadi Ukuran

Salah satu perusahaan teknologi terkemuka, Gartner, telah melakukan studi tentang anggaran yang dialokasikan oleh berbagai perusahaan dengan mengumpulkan informasi dari para pemimpin pasar real estate layanan tersebut. Menurut penelitian, hasilnya muncul dalam bentuk angka ajaib penjualan di berbagai industri yang mencapai sekitar 11% dari penjualan kotor. Jumlah ini menurun pada tahun 2021 karena wabah.

Memikirkan kasus dugaan penggelapan ini mengatakan bahwa angka 5 miliar rupiah untuk duta merek yang hanya bagian dari proses penjualan benar-benar sah tetapi 5 miliar rupiah ini benar-benar angka yang sesuai dengan pasar produk? Jika seorang pemilik bisnis bersedia menghabiskan banyak uang untuk menarik pasar yang berkembang, ketahuilah bahwa Follower yang menjanjikan tidak selalu menjadi ukuran keberhasilan program pemasaran Anda.

Pemilik bisnis harus lebih kritis terhadap hal ini. Matriks metrik yang perlu diketahui pengusaha adalah tingkat konversi atau persentase keuntungan yang berhasil dilakukan oleh Brand Ambassador dalam menciptakan “tindakan”, yang memotivasi mereka untuk mendaftar masuk ke situs web, mengisi formulir atau membeli produk mereka.

Bahkan, tingkat konversi dapat diukur dengan fitur pencarian di akun media sosial perwakilan merek. Semakin tinggi tingkat konversi, semakin besar kemungkinan Anda mendapatkan prospek baru dari perwakilan merek.

Tidak Ada Kesepakatan Antara Pihak Yang Terlibat

Tak hanya membantah dugaan penerimaan uang Rp 5 miliar, tim kuasa hukum Mario Teguh dan istrinya juga tak menandatangani nota kesepahaman atau kesepakatan antara pihak yang terlibat. Tanpa perjanjian kerja, akan sangat sulit untuk melanjutkan masalah ini lebih jauh. Potensi ketidakpatuhan akan selalu ada, oleh karena itu kesepakatan ini akan dibuat. Jika bohong dan ada pemalsuan dokumen perjanjian kerjasama, pihak yang dirugikan juga bisa menggugat kasus ini.