marqaannews.net – Mbah Marto Ijoyo, legenda kuliner Yogyakarta yang dikenal dengan hidangan mangut lelenya, telah berpulang pada usia 96 tahun. Kehilangan ini tidak hanya meruntuhkan hati para penggemar kuliner di Yogyakarta, tetapi juga mengingatkan kita akan warisan kuliner yang tak ternilai dari Mbah Marto.
Mangut Lele Mbah Marto adalah hidangan legendaris yang telah berdiri sejak tahun 1960-an. Usaha ini dimulai oleh Mbah Marto yang pada awalnya berjualan keliling sebelum akhirnya memulai bisnis di rumahnya sendiri pada tahun 1989. Hidangan ini terkenal dengan citarasa mangut asap yang sederhana namun sangat lezat, yang membuatnya menjadi favorit bagi banyak orang, termasuk pejabat dan wisatawan.
Mangut lele Mbah Marto memiliki keunikan tersendiri yang membuatnya berbeda dari hidangan lele lainnya. Proses memasaknya melibatkan asap yang memberikan rasa khas dan aroma yang menggugah selera. Setelah dimasak dengan asap, lele kemudian disiram dengan bumbu sambal yang pedas dan gurih, membuatnya menjadi hidangan yang tak terlupakan.
Mangut Lele Mbah Marto tidak hanya populer di kalangan masyarakat lokal, tetapi juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta. Setiap hari, warung Mbah Marto dapat menghabiskan hingga 120 kg lele, menunjukkan betapa besar popularitas hidangan ini. Meskipun sudah berusia sepuh, Mbah Marto tetap memiliki semangat kerja yang tinggi dan terus berjualan hingga akhir hayatnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, Mangut Lele Mbah Marto juga mendapatkan perhatian dari dunia digital. Beberapa kampanye digital telah dilakukan untuk mempromosikan hidangan ini, menarik lebih banyak pengunjung dan memperkenalkan Mangut Lele Mbah Marto ke kalangan yang lebih luas. Media juga ikut berperan dalam menyebarkan informasi tentang kelezatan dan keunikan hidangan ini, sehingga semakin banyak orang yang tertarik untuk mencobanya.
Mbah Marto meninggalkan warisan kuliner yang tak ternilai. Hidangan mangut lelenya telah menjadi bagian dari sejarah kuliner Yogyakarta dan akan terus hidup melalui kenangan dan pengalaman para penggemarnya. Meskipun Mbah Marto telah berpulang, semangat dan cita rasa yang dia tanamkan dalam setiap hidangan mangut lelenya akan terus hidup dan menginspirasi generasi mendatang.
Mbah Marto Ijoyo telah berpulang, meninggalkan warisan kuliner yang tak ternilai dalam bentuk hidangan mangut lelenya. Hidangan ini tidak hanya menjadi bagian dari sejarah kuliner Yogyakarta, tetapi juga menjadi simbol dari semangat dan dedikasi Mbah Marto dalam mempertahankan warisan kuliner tradisional. Meskipun Mbah Marto telah berpulang, mangut lelenya akan terus hidup dalam kenangan dan lidah para penggemarnya.