marqaannews.net – Pada hari Rabu, 24 April, harga minyak mentah internasional mengalami kenaikan signifikan, dengan Brent dan West Texas Intermediate (WTI) masing-masing naik lebih dari satu dolar Amerika Serikat per barel. Pasar minyak mentah bereaksi positif dengan Brent naik 1,6 persen ke harga US 83,36 per barel, seperti yang dilaporkan oleh Reuters.
Dampak Pelemahan Dolar AS pada Harga Minyak
Analis pasar energi mengidentifikasi bahwa salah satu faktor yang berkontribusi pada penguatan harga minyak adalah penurunan nilai tukar dolar AS, yang mencapai titik terendahnya dalam lebih dari satu minggu. Kondisi ini dipengaruhi oleh rilis data dari S&P Global yang mengindikasikan perlambatan aktivitas bisnis di Amerika Serikat pada April 2024, dengan permintaan yang cenderung melemah.
Fokus Pasar Terhadap Indikator Ekonomi Dukung Harga Minyak
Selain itu, penyesuaian fokus investor dari isu-isu geopolitik di Timur Tengah menuju data ekonomi global juga menjadi faktor pendukung. Adanya data yang menunjukkan ekspansi aktivitas bisnis di zona Euro dengan laju tercepat dalam hampir satu tahun semakin memperkuat harga minyak di pasar.
Analisis Pasar dari Lipow Oil Associates
Andrew Lipow, Presiden Lipow Oil Associates, menekankan bahwa pasar minyak sebelumnya tertekan karena stagnasi pertumbuhan di zona Euro. Oleh karena itu, segala indikasi perbaikan ekonomi diterima sebagai faktor pendukung yang positif bagi pasar minyak.
Antisipasi Investor terhadap Data Ekonomi AS
Investor juga sedang dalam antisipasi terhadap rilis data pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat untuk kuartal pertama, yang diperkirakan akan diumumkan pada akhir minggu tersebut. Mereka juga menunggu angka pengeluaran konsumsi pribadi bulan Maret, yang dianggap sebagai indikator inflasi yang diutamakan oleh Federal Reserve.
Artikel ini telah disusun untuk menyajikan informasi secara formal dan analitis mengenai kenaikan harga minyak dunia, yang didorong oleh kombinasi faktor ekonomi global dan pergerakan nilai tukar dolar AS. Analisis ini juga mencakup perspektif dari para ahli yang mengaitkan dinamika harga minyak dengan data ekonomi terkini.