Dua Tewas dalam Runtuhnya Jembatan Wisata Bersejarah di India

marqaannews.net – Sebuah tragedi mengguncang distrik Morbi, Gujarat, India, pada hari Minggu sore ketika sebuah jembatan gantung tua ambruk secara tiba-tiba. Jembatan tersebut merupakan salah satu objek wisata favorit yang terletak di atas Sungai Machchhu. Warga dan wisatawan memadati lokasi itu ketika peristiwa tragis terjadi. Setidaknya dua orang tewas dan beberapa lainnya mengalami luka-luka akibat insiden ini.

Jembatan Berusia Lebih dari 100 Tahun

Pemerintah membangun jembatan tersebut pada abad ke-19 dan meresmikannya kembali setelah renovasi besar-besaran. Operator swasta membuka kembali jembatan itu untuk umum hanya lima hari sebelum tragedi terjadi. Pihak berwenang menyatakan bahwa jembatan tidak mampu menahan beban karena jumlah pengunjung yang terlalu banyak. Ratusan orang berdiri di atas jembatan pada saat kejadian. Puluhan di antaranya terjatuh ke sungai setelah struktur jembatan runtuh.

Upaya Penyelamatan Berlangsung Intensif

Tim penyelamat dari kepolisian, militer, dan badan penanggulangan bencana segera bergerak ke lokasi. Petugas menyisir sungai untuk mencari korban yang mungkin masih tertimbun atau hanyut. Pemerintah setempat menggunakan perahu karet dan drone untuk mempercepat pencarian. Hingga malam hari, tim berhasil mengevakuasi puluhan korban dari air. Beberapa korban mengalami luka berat dan langsung dirujuk ke rumah sakit terdekat.

Pemerintah Janjikan Investigasi Tuntas

Perdana Menteri Narendra Modi menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan memerintahkan penyelidikan menyeluruh. Otoritas lokal segera membentuk tim investigasi untuk mencari tahu penyebab pasti runtuhnya jembatan. Pemerintah Gujarat juga memerintahkan penutupan sementara semua jembatan wisata yang usianya di atas 50 tahun. Langkah ini bertujuan untuk mencegah tragedi serupa.

Masyarakat Tuntut Pertanggungjawaban

Warga setempat dan keluarga korban menuntut pertanggungjawaban dari pengelola jembatan. Mereka mengecam keputusan membuka kembali jembatan tanpa uji kelayakan struktural yang memadai. Beberapa organisasi masyarakat sipil mendesak pemerintah agar menghukum pihak-pihak yang lalai dalam memastikan keamanan publik. Aktivis lokal juga mengkritik kurangnya pengawasan terhadap destinasi wisata bersejarah.

Tragedi yang Bisa Dihindari

Peristiwa ini menyisakan duka depo 10k mendalam bagi masyarakat India. Banyak pihak menilai bahwa tragedi ini bisa dicegah jika pengelola jembatan mengutamakan keselamatan pengunjung. Pemerintah India berjanji akan mengambil langkah tegas agar kejadian serupa tidak terulang. Sementara itu, keluarga korban masih menunggu keadilan di tengah duka yang mendalam.

Tragedi Kecelakaan Pesawat Air India di Ahmedabad, 265 Orang Tewas

marqaannews.net – Tim penyelamat bersama anjing pelacak terus menyisir lokasi kecelakaan pesawat penumpang Air India yang menuju London. Pesawat itu menabrak kawasan pemukiman di Ahmedabad, India, dan menewaskan sedikitnya 265 orang, baik yang berada di dalam pesawat maupun di darat.

Kronologi Kecelakaan yang Menghancurkan

Pesawat Boeing 787-8 Dreamliner membawa 242 penumpang dan kru saat terjatuh pada Kamis sore. Menariknya, satu penumpang berhasil selamat dan kini dirawat di rumah sakit. Bagian ekor pesawat menancap di lantai dua sebuah asrama yang menampung staf medis dari rumah sakit terdekat. Sementara itu, hidung dan roda depan pesawat mendarat di atas kantin, tempat para mahasiswa sedang makan siang.

Upaya Identifikasi Korban dan Penanganan Darurat

Polisi Ahmedabad telah menghitung 265 jenazah sejauh ini, tetapi jumlah itu kemungkinan akan bertambah seiring tim penyelamat menemukan lebih banyak korban. Menteri Dalam Negeri Amit Shah menegaskan bahwa jumlah korban resmi baru akan diumumkan setelah proses tes DNA selesai. Ia juga menginformasikan bahwa keluarga korban yang berada di luar negeri sudah mendapat pemberitahuan dan telah memberikan sampel DNA.

Profil Korban yang Naik Pesawat

Dari total 242 penumpang dan kru, terdapat dua pilot dan sepuluh kru kabin. Penumpang terdiri dari 217 dewasa dan 13 anak-anak, termasuk dua bayi. Air India melaporkan bahwa 169 penumpang adalah warga negara India, 53 warga Inggris, tujuh warga Portugal, dan satu warga Kanada.

Reaksi Pemerintah dan Dukungan untuk Korban

Perdana Menteri Narendra Modi mengunjungi lokasi kejadian pada hari Jumat dan menyebut kecelakaan itu sebagai “sangat menyayat hati”. Air India mengkonfirmasi bahwa korban yang selamat, Vishwash Kumar Ramesh, warga Inggris keturunan India, sedang menerima perawatan intensif di rumah sakit. Video yang beredar menunjukkan Ramesh berjalan dengan luka dan pincang menuju ambulans setelah berhasil keluar dari pesawat melalui pintu darurat.

Keluarga Korban Bersatu dalam Kesedihan

Para keluarga penumpang berkumpul di pusat darurat untuk memberikan sampel DNA, mempercepat proses identifikasi. Salah seorang keluarga, Ashfaque Nanabawa, menceritakan bahwa ia sempat berbicara dengan kerabatnya yang naik pesawat beberapa saat sebelum pesawat lepas landas.

Dugaan Penyebab Kecelakaan

Pesawat jatuh kurang dari semenit setelah lepas landas dan baru mencapai ketinggian sekitar 100 meter. Pesawat sempat mengirimkan sinyal darurat sebelum langsung menabrak. Ahmedabad adalah kota besar dengan sekitar 8 juta penduduk, di mana bandara terletak di tengah kawasan pemukiman padat. Para ahli menduga kecelakaan mungkin disebabkan kegagalan ganda mesin yang bisa terjadi akibat benturan dengan burung.

Bantuan Internasional dan Penyelidikan Lanjutan

Boeing telah berkoordinasi dengan Air India dan menyiapkan dukungan penuh. Badan investigasi kecelakaan udara dari Inggris dan Amerika Serikat juga mengirim tim untuk membantu proses penyelidikan. Tata Group, perusahaan induk Air India, menyatakan akan memberikan santunan kepada keluarga korban, menanggung biaya medis bagi yang terluka, dan membantu rehabilitasi fasilitas yang terdampak.

Sejarah Kecelakaan Udara di India

India pernah mengalami sejumlah kecelakaan udara besar, seperti tabrakan dua pesawat di Delhi pada 1996 yang menewaskan hampir 350 orang, serta kecelakaan Air India Express di Mangalore pada 2010 yang menewaskan 158 dari 166 orang di dalam pesawat.