NASA resmi mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan misi berawak ke Bulan pada tahun 2026, dalam rangkaian program ambisius Artemis. Pengumuman ini disambut antusias oleh komunitas ilmiah global, terutama karena NASA menunjuk kru yang lebih inklusif dan beragam secara historis slot sweet bonanza.

Dalam konferensi pers terbaru, NASA mengungkap empat astronot yang akan menjalani pelatihan khusus untuk misi ini. Salah satunya adalah astronot wanita asal Amerika Serikat, yang akan menjadi wanita pertama yang menginjakkan kaki di permukaan Bulan. Selain itu, untuk pertama kalinya, wakil dari Asia—seorang astronot asal Jepang—juga masuk dalam kru utama.

Administrator NASA, Bill Nelson, menegaskan bahwa misi ini tidak hanya soal eksplorasi, tetapi juga soal keterwakilan. “Kami ingin menunjukkan bahwa luar angkasa adalah milik semua orang. Inilah momen di mana kita bergerak maju dengan semangat kolaborasi global,” ujarnya.

Misi Artemis 3 akan menggunakan roket Space Launch System (SLS) dan kapsul Orion, serta bekerja sama dengan mitra komersial dan internasional, termasuk ESA dan JAXA. Target utama misi ini adalah meneliti wilayah kutub selatan Bulan, yang diyakini menyimpan es air—sumber penting untuk misi eksplorasi masa depan ke Mars.

Para kru dijadwalkan melakukan pelatihan intensif selama 18 bulan ke depan, termasuk simulasi gravitasi rendah dan pengujian misi darurat. Jika semuanya berjalan lancar, peluncuran akan dilakukan dari Kennedy Space Center, Florida.

Dengan keberagaman dan ambisi besar, misi Bulan 2026 siap menorehkan sejarah baru bagi umat manusia.

By marqaan