marqaannews.net – Polisi telah menangkap Rahmat Fauzan, pelaku pembunuhan penjaga kebun kelapa sawit di Desa Sungai Rambutan, Kecamatan Indralaya Utara, Ogan Ilir (OI). Kejadian tragis ini bermula dari perselisihan mengenai upah menjaga alat berat di perkebunan tersebut.
Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir, AKP Muhammad Ilham, menjelaskan bahwa peristiwa ini berawal dari perbincangan antara korban, Alimin, dengan pemilik kebun bernama Andi. Mereka sedang membahas upah menjaga alat berat di perkebunan tersebut. Alimin meminta upah sebesar Rp 200 ribu per malam, namun Andi hanya menyanggupi Rp 100 ribu. Setelah beberapa negosiasi, Alimin meminta upah sebesar Rp 150 ribu per malam.
Rahmat Fauzan, yang juga berada di tempat kejadian, menyela pembicaraan dan menyuruh Alimin untuk menerima saja upah yang diberikan oleh Andi. Alimin kemudian menyuruh Rahmat untuk diam. Namun, Rahmat tidak terima dan kembali menyela pembicaraan. Saat itulah, Alimin menendang kepala Rahmat.
Rahmat yang merasa emosi akibat ditendang, langsung mengambil parang yang terselip di tempat duduknya dan membacok Alimin. Bacokan tersebut mengenai tubuh Alimin, menyebabkan luka parah. Usai membacok Alimin, Rahmat ditangkap oleh polisi di Ogan Ilir dan kini ditahan di Polres Ogan Ilir.
Saksi mata bernama Fadil menceritakan detik-detik mengerikan saat kejadian. Fadil yang sedang berada di pondokan perkebunan sawit milik Andi melihat Alimin datang dan berbincang dengan Andi tentang upah menjaga alat berat. Saat pembicaraan berlangsung, Rahmat menyela dan menyuruh Alimin untuk menerima saja upah yang diberikan. Alimin kemudian menyuruh Rahmat untuk diam, namun Rahmat kembali menyela pembicaraan. Akhirnya, Rahmat mengambil parang dan membacok Alimin.
Setelah kejadian, Rahmat Fauzan langsung ditangkap oleh polisi dan kini ditahan di Polres Ogan Ilir. Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir, AKP Muhammad Ilham, mengatakan bahwa tersangka pembacokan sudah ditangkap dan ditahan di Polres Ogan Ilir.
Peristiwa tragis ini menunjukkan betapa pentingnya mengendalikan emosi dan menyelesaikan perselisihan dengan cara yang damai. Kejadian ini juga mengingatkan kita akan risiko yang bisa terjadi akibat perselisihan yang tidak diselesaikan dengan baik. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk selalu berusaha menyelesaikan masalah dengan kepala dingin dan tidak menggunakan kekerasan.