marqaannews.net – Sebuah insiden tragis terjadi di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, ketika Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) membakar gedung SMP Negeri 1 Gome pada Jumat, 10 November 2023, sekitar pukul 17.15 WIT. Insiden ini menimbulkan kecaman luas dari berbagai pihak dan menunjukkan betapa pentingnya keamanan dalam proses pendidikan.
KKB, yang dikenal dengan aksi-aksi kekerasan dan provokatif, kembali berulah dengan menyerang pos TNI dan membakar gedung sekolah. Pembakaran ini bukanlah insiden pertama yang dilakukan oleh KKB di wilayah Papua Tengah. Sebelumnya, pada 21 Mei 2024, OPM juga membakar gedung sekolah terpadu YPPGI Kepas Kopo di Kabupaten Paniai, yang meliputi PAUD, SD, dan SMP.
Pada Jumat, 10 November 2023, sekitar pukul 17.15 WIT, KKB menyerang pos TNI di Kabupaten Puncak dan kemudian membakar gedung SMP Negeri 1 Gome. Insiden ini terjadi di tengah-tengah kampanye politik yang sedang berlangsung, yang membuat situasi semakin memanas. Polisi dan TNI segera melakukan penyelidikan dan mengejar para pelaku pembakaran.
Masyarakat setempat sangat terkejut dan khawatir dengan insiden ini. Banyak warga yang merasa tidak aman dan prihatin dengan masa depan pendidikan di daerah mereka. Keluarga siswa dan guru yang terkena dampak langsung dari pembakaran ini merasa sangat terpukul dan meminta keadilan bagi korban.
Pihak kepolisian dan TNI segera melakukan penyelidikan dan meningkatkan pengamanan di wilayah tersebut. Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz 2024 juga terlibat dalam upaya penangkapan pelaku. Polisi berharap bahwa dengan peningkatan pengamanan, insiden serupa tidak akan terulang di masa depan.
Insiden ini tidak hanya menimbulkan kerugian material, tetapi juga memberikan dampak psikologis yang signifikan bagi masyarakat. Siswa dan guru yang terlibat langsung dalam insiden ini mengalami trauma yang berat. Mereka membutuhkan dukungan psikologis untuk mengatasi dampak negatif dari kejadian ini.
Pembakaran gedung SMP Negeri 1 Gome oleh KKB di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, menunjukkan betapa pentingnya keamanan dalam proses pendidikan. Insiden ini juga menjadi peringatan bagi semua pihak untuk selalu waspada dan melaporkan setiap tindakan yang mencurigakan untuk melindungi sarana pendidikan dari ancaman kekerasan.