marqaannews.netJani Yusof, seorang pria berusia 62 tahun asal Malaysia, menghadapi tantangan hidup yang berat. Dengan keterbatasan fisik yang dimilikinya, ia dan istrinya terpaksa mengais makanan kedaluwarsa dari tempat sampah supermarket untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka dan tiga anaknya. Kisah ini mengundang rasa haru dan simpati dari banyak orang yang mendengarnya.

Jani dan istrinya, yang berusia 43 tahun, tidak dapat bekerja secara normal karena kondisi kesehatan mereka. Jani menderita disabilitas, sementara istrinya memiliki masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan asma. Mereka hanya bisa mengandalkan penghasilan sekitar RM200 sebulan dari menjual barang-barang bekas dan daur ulang yang mereka temukan di tempat sampah.

Jani menjelaskan bahwa makanan yang mereka kumpulkan bukanlah sisa makanan yang sudah busuk, melainkan makanan yang masih dalam kemasan dan belum dibuka, meskipun sudah melewati tanggal kedaluwarsa. Makanan seperti bawang, biskuit, teh, kopi, dan susu masih dalam kondisi baik dan dapat dikonsumsi. Jani tidak mengambil makanan yang sudah busuk karena tidak ingin memberikan makanan yang tidak sehat kepada anak-anaknya.

Meskipun mereka menerima bantuan dari Terengganu Islamic Religious and Malay Customs Council (MAIDAM) sebesar RM4,000 per tahun dan dari Departemen Kesejahteraan Sosial (JKM) sebesar RM450 per bulan, jumlah tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, terutama dengan biaya sekolah anak-anak yang semakin tinggi dan biaya hidup yang terus meningkat. Jani dan istrinya terus berusaha mencari tambahan penghasilan dengan mengais makanan kedaluwarsa dan barang-barang bekas untuk dijual.

Jani mengajak siapa saja yang bersedia membantu mereka untuk menghubunginya di nomor telepon 019-4133790 atau melakukan donasi ke rekening BSN-nya (1110229000203323). Kisah mereka menjadi perhatian banyak orang dan mengundang simpati dari berbagai pihak yang ingin membantu meringankan beban hidup mereka.

Kisah Jani Yusof dan keluarganya adalah contoh nyata betapa sulitnya hidup bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik dan ekonomi. Meskipun menghadapi banyak tantangan, mereka tetap berusaha keras untuk bertahan hidup dan memberikan yang terbaik bagi anak-anak mereka. Semoga dengan adanya perhatian dan bantuan dari masyarakat, mereka dapat menjalani hidup dengan lebih baik dan tidak lagi harus mengais makanan kedaluwarsa dari tempat sampah.

By marqaan