marqaannews.net – Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) bidang Pengawasan Sistem Pembayaran dan Inovasi Keuangan, Filianingsih, tidak menghadiri panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dijadwalkan pada 15 Juni 2025. Ketidakhadirannya memicu beragam pertanyaan dan spekulasi dari publik. Namun, BI akhirnya menjelaskan alasan ketidakhadiran tersebut secara terbuka.
Filianingsih sebelumnya dijadwalkan hadir untuk memberikan keterangan terkait penyelidikan KPK atas dugaan pelanggaran dalam beberapa proyek yang melibatkan BI. Karena posisinya yang strategis, kehadirannya dianggap krusial dalam proses penyelidikan tersebut.
BI menjelaskan bahwa Filianingsih sedang berada di luar negeri untuk menghadiri pertemuan internasional penting yang tidak bisa diundur. Menurut BI, pertemuan ini memiliki nilai strategis tinggi bagi institusi maupun bagi Indonesia secara keseluruhan. BI juga menyampaikan pemberitahuan terkait ketidakhadiran tersebut kepada KPK sebelum jadwal pemanggilan.
Keputusan Filianingsih untuk absen mendapatkan reaksi beragam. Beberapa pihak mengkritik keputusan tersebut karena menganggap pejabat publik harus mengutamakan proses hukum. Namun, ada pula yang memahami situasi tersebut dengan melihat urgensi pertemuan internasional yang dihadiri Filianingsih.
Reaksi dan Implikasi
Gubernur BI, Perry Warjiyo, memberikan pernyataan resmi, “Kami menghargai komitmen Filianingsih menghadiri pertemuan slot777 internasional yang sangat penting untuk BI dan Indonesia. Kami juga berharap KPK dapat memberikan pengertian atas situasi ini.”
Ke depan, KPK kemungkinan akan menjadwalkan ulang panggilan kepada Filianingsih. Sementara itu, BI menegaskan komitmennya untuk terus bekerja sama penuh dengan KPK dan memastikan bahwa Filianingsih akan hadir pada kesempatan berikutnya.
Dengan adanya klarifikasi dan komunikasi yang terbuka, diharapkan proses penyelidikan dapat berjalan lancar dan sesuai prosedur hukum. BI juga berkomitmen menjaga transparansi dalam menyelesaikan kasus ini.