marqaannews.net – Kecelakaan pesawat yang terjadi di Bandara Muan pada Kamis, 26 Desember 2024, telah menghancurkan banyak keluarga. Pesawat Jeju Air yang mengalami insiden pecah saat mendarat telah menewaskan beberapa penumpang dan melukai banyak lainnya. Keluarga korban yang datang ke bandara untuk mengidentifikasi jenazah dan mencari informasi tentang anggota keluarga mereka yang hilang, tidak dapat menahan tangisan mereka saat menghadapi kenyataan pahit ini.

Pesawat Jeju Air dengan nomor penerbangan JJ123 yang berangkat dari Bandara Internasional Incheon menuju Bandara Muan mengalami insiden tragis saat mendarat. Pesawat tersebut dilaporkan mengalami pecah ban dan keluar dari landasan pacu sekitar pukul 14.30 waktu setempat. Insiden ini menyebabkan pesawat terbakar dan menewaskan beberapa penumpang serta melukai banyak lainnya.

Begitu berita kecelakaan tersebar, keluarga korban segera berdatangan ke Bandara Muan untuk mencari informasi tentang anggota keluarga mereka yang berada di pesawat tersebut. Ruang tunggu bandara yang biasanya ramai dengan penumpang yang bersiap untuk berangkat, kini dipenuhi dengan tangisan dan kesedihan.

Salah satu keluarga korban, Ibu Lee, yang kehilangan putrinya dalam kecelakaan ini, tidak dapat menahan tangisnya saat melihat jenazah putrinya yang terbujur kaku di ruang identifikasi. “Saya tidak bisa percaya ini terjadi. Dia baru saja berangkat untuk liburan musim dingin. Saya tidak bisa hidup tanpanya,” ujar Ibu Lee dengan suara bergetar.

Otoritas bandara dan maskapai Jeju Air segera merespons insiden ini dengan cepat. Tim penyelamat dan medis dikerahkan untuk mengevakuasi korban dan memberikan pertolongan pertama. Selain itu, pihak bandara juga menyediakan ruang khusus bagi keluarga korban untuk memberikan informasi dan dukungan psikologis.

Jeju Air menyatakan belasungkawa yang mendalam atas insiden ini dan berjanji akan melakukan penyelidikan menyeluruh untuk mengetahui penyebab kecelakaan. Maskapai ini juga berjanji akan memberikan kompensasi yang layak kepada keluarga korban sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Selain bantuan medis dan logistik, pihak berwenang juga menyediakan layanan dukungan psikologis bagi keluarga korban. Psikolog dan konselor dikerahkan untuk membantu keluarga korban mengatasi trauma dan kesedihan yang mendalam. Layanan ini sangat penting untuk membantu keluarga korban menghadapi kenyataan pahit dan memulai proses pemulihan.

Kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Muan telah meninggalkan luka mendalam bagi banyak keluarga. Tangisan dan kesedihan yang terpancar dari wajah keluarga korban menggambarkan betapa besar dampak dari insiden tragis ini. Semoga dengan respons cepat dari otoritas bandara dan maskapai, serta dukungan psikologis yang diberikan, keluarga korban dapat menemukan kekuatan untuk melewati masa-masa sulit ini. Kita berharap agar penyelidikan menyeluruh dapat mengungkap penyebab kecelakaan dan mencegah terulangnya tragedi serupa di masa depan.

By marqaan