Iran Luncurkan Serangan Balasan Besar-besaran ke Israel dengan 100 Rudal

marqaannews.netIran menyerang Israel dengan sekitar 100 rudal dalam dua gelombang pada Jumat malam, menurut Pasukan Pertahanan Israel (IDF). Serangan ini terjadi 18 jam setelah Israel melancarkan serangan ke fasilitas nuklir dan situs rudal Iran. Serangan itu juga menewaskan beberapa pemimpin militer dan ilmuwan nuklir Iran.

AS Turut Membantu dan Peringatan di Dewan Keamanan PBB

Pejabat AS dan Israel mengatakan Amerika Serikat membantu mencegat rudal balistik yang masuk. Dalam sidang darurat Dewan Keamanan PBB, perwakilan AS menegaskan agar Iran tidak menyerang kepentingan atau personel AS di wilayah tersebut.

“Tidak ada pihak yang boleh menyerang warga atau pangkalan AS. Jika melanggar, konsekuensinya akan sangat berat,” tegas perwakilan AS.

Sirene Perang dan Pertahanan Rudal Israel

Menjelang pukul 21.00 waktu lokal, sirene serangan rudal berbunyi di seluruh Israel. Sistem pertahanan rudal Israel meluncurkan puluhan rudal Arrow untuk menghadang serangan. Namun, beberapa rudal Iran berhasil mendarat di pusat Tel Aviv.

Layanan darurat Israel melaporkan 21 orang terluka akibat serangan tersebut.

Pernyataan Pemimpin Iran dan Serangan Militer

Pemimpin Iran, Ali Khamenei, menyatakan bahwa angkatan bersenjata Iran akan membuat Israel “tak berdaya”. Dia menegaskan bahwa responsnya bukan “setengah hati”.

“Bangsa Iran tidak akan membiarkan darah para syuhada kami tercemar atau pelanggaran wilayah udara berlalu begitu saja,” kata Khamenei.

Korps Pengawal Revolusi Islam mengumumkan menyerang puluhan target militer, termasuk pangkalan udara.

Serangan ini diberi nama “Operasi Janji Sejati 3”. Dua serangan sebelumnya dilakukan pada April dan Oktober 2024.

Reaksi Israel dan Dukungan Amerika Serikat

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan Iran melewati “garis merah” dengan menembak rudal ke daerah sipil.

“Kami akan terus melindungi warga Israel dan memastikan rezim ayatollah membayar mahal atas tindakannya,” kata Katz.

Pejabat AS juga mengonfirmasi sistem pertahanan mereka aktif melindungi warga dan aset AS di Israel.

Dampak Serangan dan Situasi Saat Ini

Media Iran melaporkan 78 orang tewas dan lebih dari 300 terluka akibat serangan Israel pada malam sebelumnya. Sebagian besar korban adalah warga sipil.

Israel menargetkan situs peluncuran rudal dan pusat komando Iran. Mereka berupaya meredam serangan balasan.

Israel menyatakan serangannya ke Iran akan berlanjut selama beberapa hari bahkan minggu.

Israel Lancarkan Serangan Mematikan, Iran Kehilangan Tokoh Kunci Militer dan Nuklir

marqaannews.net – Israel melancarkan serangan udara presisi tinggi ke wilayah Iran pada Selasa dini hari. Serangan ini menghantam kompleks militer rahasia di Teheran dan menewaskan beberapa tokoh penting dalam jajaran militer dan program nuklir Iran. Pemerintah Israel secara terbuka mengonfirmasi keterlibatan mereka dalam operasi tersebut dan menyebutnya sebagai langkah strategis untuk menghentikan ancaman regional dari Iran.

Korban Termasuk Pemimpin Militer dan Ilmuwan Nuklir

Dalam laporan resmi, Kementerian Pertahanan Iran menyebutkan bahwa serangan ini menewaskan setidaknya lima orang pejabat tinggi. Di antara korban terdapat Jenderal Qassem Rahimi, komandan strategis Garda Revolusi, serta Dr. Hamid Mohseni, tokoh utama dalam program pengembangan nuklir Iran. Kedua tokoh ini memegang peranan penting dalam kebijakan pertahanan dan ambisi nuklir negara tersebut. Pemerintah Iran menggelar rapat darurat setelah peristiwa ini dan menyebut tindakan Israel sebagai pelanggaran serius terhadap kedaulatan nasional.

Respon Keras dari Pemerintah Iran

Presiden Iran, Ebrahim Raisi, mengeluarkan pernyataan keras beberapa jam setelah serangan terjadi. Ia menegaskan bahwa Iran tidak akan tinggal diam dan akan membalas serangan tersebut dengan kekuatan penuh. Media pemerintah menyiarkan pidato presiden secara langsung, di mana ia memerintahkan seluruh unit pertahanan untuk siaga satu. Juru bicara militer Iran juga menyatakan bahwa beberapa rudal balistik telah dipersiapkan untuk kemungkinan serangan balasan.

Israel Tegaskan Tujuan Serangan Demi Keamanan Regional

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, membela tindakan negaranya dalam konferensi pers yang berlangsung di Yerusalem. Ia menyatakan bahwa operasi militer tersebut bertujuan untuk mencegah Iran memperkuat pengaruh militernya di kawasan Timur Tengah. Netanyahu juga menuding Iran telah mendanai berbagai kelompok milisi bersenjata di Suriah, Lebanon, dan Gaza yang selama ini terus menyerang wilayah Israel. Ia menegaskan bahwa serangan ini merupakan tindakan preventif yang sah demi menjaga keselamatan warga negaranya.

Dunia Internasional Serukan Penahanan Diri

Beberapa negara besar seperti Amerika Serikat, Rusia, dan Cina menyatakan https://plurebar.com/ keprihatinan terhadap meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel. Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui Sekjen António Guterres meminta kedua negara untuk menahan diri dan menghindari eskalasi konflik yang lebih luas. Pemerintah Jerman dan Prancis bahkan menawarkan diri sebagai mediator untuk meredakan situasi. Namun, hingga saat ini kedua belah pihak belum menunjukkan tanda-tanda akan menurunkan intensitas konflik.