marqaannews.net – Aksi Indonesia Gelap yang digelar di berbagai kota di Indonesia menjadi panggung bagi massa untuk menyampaikan kritik tajam terhadap kebijakan pemerintah. Aksi ini tidak hanya diwarnai dengan demonstrasi dan orasi, tetapi juga dengan berbagai spanduk dan poster yang berisi sindiran dan kritik pedas terhadap pemerintah. Berikut adalah beberapa ragam spanduk dan poster yang mencuri perhatian dalam aksi tersebut.
Salah satu isu utama yang diangkat dalam aksi ini adalah kebijakan efisiensi anggaran. Mahasiswa dan massa aksi membawa spanduk dengan tulisan seperti “Efisiensi Anggaran, Rakyat yang Jadi Korban” dan “Prabowo Puas, Kami Lemas”. Spanduk-spanduk ini mencerminkan ketidakpuasan massa terhadap kebijakan yang dianggap merugikan rakyat.
Beberapa spanduk dan poster menggunakan bahasa yang lebih nyeleneh dan satir untuk menyampaikan kritik. Misalnya, ada spanduk dengan tulisan “Tut Wuri Efisiensi” yang merupakan permainan kata dari slogan “Tut Wuri Handayani” yang sering digunakan dalam pendidikan. Ada juga poster dengan tulisan “Anaknya Makan, Rakyatnya Lapar” yang mengkritik kebijakan pemerintah yang dianggap hanya menguntungkan segelintir orang.
Massa aksi juga membawa spanduk besar dengan tulisan “Alam Kami Rusak, Tolong Cabut UU Minerba” yang menuntut pencabutan Undang-Undang Mineral dan Batubara yang dianggap merusak lingkungan. Spanduk ini menunjukkan kekhawatiran massa terhadap dampak lingkungan dari kebijakan pemerintah.
Selain efisiensi anggaran dan UU Minerba, massa aksi juga mengkritik berbagai kebijakan lain yang dianggap merugikan rakyat. Misalnya, ada spanduk dengan tulisan “PPN 12%, Dimana Otaknya?” yang menentang kenaikan pajak pertambahan nilai. Ada juga poster yang menuntut pemerintah untuk menyelamatkan masyarakat dengan kebijakan yang lebih berpihak.
Selain membawa spanduk dan poster, massa aksi juga melakukan aksi simbolis dengan membakar spanduk dan poster yang berisi kritik terhadap pemerintah. Misalnya, ada aksi pembakaran poster bergambar Mayor Teddy yang menjadi simbol dari ketidakpuasan massa terhadap aparat penegak hukum.
Aksi Indonesia Gelap menjadi momentum bagi massa untuk menyampaikan kritik tajam terhadap kebijakan pemerintah melalui berbagai spanduk dan poster. Spanduk dan poster ini tidak hanya berisi kritik serius, tetapi juga sindiran dan satir yang menggambarkan ketidakpuasan massa terhadap kebijakan yang dianggap merugikan rakyat. Dengan berbagai ekspresi ini, massa berharap suara mereka didengar dan ada perubahan yang signifikan dalam kebijakan pemerintah.