marqaannews.net – Pertemuan antara Ridwan Kamil, gubernur Jawa Barat yang kini menjadi calon gubernur Jakarta, dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menarik perhatian publik. Pertemuan ini terjadi di Solo, sebelum pemilihan gubernur Jakarta yang akan datang. Namun, reaksi dari Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, menunjukkan bahwa pertemuan ini dianggap sebagai tanda kekalahan oleh PDIP. Artikel ini akan membahas detail pertemuan tersebut dan reaksi dari PDIP.

Ridwan Kamil, yang kini menjadi calon gubernur Jakarta nomor urut satu, bertemu dengan Presiden Joko Widodo di kediaman Jokowi di Solo. Pertemuan ini terjadi beberapa hari sebelum pemilihan gubernur Jakarta yang akan datang. Ridwan Kamil dikenal sebagai tokoh yang mendukung pasangan Ridwan Kamil-Suswono, yang mendeklarasikan dukungan secara terbuka.

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, memberikan komentar yang menunjukkan bahwa PDIP merasa ditinggalkan oleh Jokowi. Hasto mengatakan bahwa Jokowi tertawa ketika ditanya oleh PDIP apakah dia merasa ditinggalkan setelah memberikan dukungan kepada Ridwan Kamil dan keluarganya1. Reaksi ini menunjukkan bahwa PDIP merasa bahwa Jokowi telah memilih untuk mendukung Ridwan Kamil daripada tetap setia pada PDIP.

Pertemuan ini terjadi dalam konteks yang kompleks di mana PDIP berharap bisa mendapatkan dukungan dari Jokowi untuk pasangan calon yang mereka usung. Namun, dukungan Jokowi kepada Ridwan Kamil menunjukkan bahwa ada pergeseran aliansi politik yang signifikan. PDIP merasa bahwa ini adalah tanda kekalahan karena mereka tidak lagi mendapatkan dukungan penuh dari Jokowi.

Jokowi telah memberikan dukungan yang jelas kepada Ridwan Kamil dengan mengizinkan dan mengirimkan Projo, salah satu tokoh penting dalam partainya, untuk mendeklarasikan dukungan secara terbuka. Ini menunjukkan bahwa Jokowi memilih untuk mendukung Ridwan Kamil daripada tetap setia pada PDIP, yang merupakan partai yang mendukungnya selama ini.

Deklarasi dukungan dari 12 partai politik yang mendukung Ridwan Kamil-Suswono menempatkan PDIP dalam situasi yang sangat dilema. PDIP sempat berharap bisa mendapatkan dukungan penuh dari Jokowi, tetapi kenyataannya adalah bahwa Jokowi lebih memilih untuk mendukung Ridwan Kamil. Ini menunjukkan bahwa PDIP merasa ditinggalkan dan kecewa dengan keputusan Jokowi.

Pertemuan antara Ridwan Kamil dan Jokowi di Solo menunjukkan bahwa ada pergeseran aliansi politik yang signifikan. Reaksi dari Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, menunjukkan bahwa PDIP merasa ditinggalkan oleh Jokowi. Dukungan Jokowi kepada Ridwan Kamil menunjukkan bahwa ada mentalitas kekalahan yang dirasakan oleh PDIP. Pertemuan ini menjadi titik balik dalam dinamika politik Indonesia, terutama dalam konteks pemilihan gubernur Jakarta yang akan datang.

Dengan pertemuan ini, PDIP harus beradaptasi dengan situasi baru dan mencari cara untuk tetap relevan dalam politik Indonesia. Meskipun ada rasa kecewa dan kekalahan yang dirasakan, PDIP tetap harus berjuang untuk mencapai tujuan politik mereka dan membangun aliansi baru yang dapat membantu mereka dalam pemilihan mendatang.

By marqaan