marqaannews.net – Wacana penghapusan TransJakarta Koridor 1 telah menimbulkan reaksi keras dari para pengguna. Koridor 1, yang menghubungkan Blok M dengan Kota, merupakan salah satu rute paling populer dan vital dalam sistem transportasi TransJakarta. Penghapusan koridor ini dianggap akan mengganggu mobilitas harian ribuan warga Jakarta.
Wacana penghapusan TransJakarta Koridor 1 muncul setelah adanya rencana pemerintah provinsi DKI Jakarta untuk melakukan restrukturisasi sistem transportasi umum di ibu kota. Salah satu alasan yang disebutkan adalah penurunan jumlah penumpang akibat pandemi COVID-19 dan adanya alternatif transportasi lain seperti MRT dan LRT.
Pemerintah berargumen bahwa dengan adanya MRT dan LRT, kebutuhan akan TransJakarta Koridor 1 menjadi berkurang. Selain itu, biaya operasional yang tinggi dan kondisi armada yang sudah tua juga menjadi pertimbangan dalam wacana ini.
Para pengguna TransJakarta Koridor 1 menolak keras wacana penghapusan ini. Mereka berargumen bahwa koridor ini masih sangat dibutuhkan karena melayani rute yang padat dan strategis. Selain itu, biaya yang lebih terjangkau dibandingkan dengan MRT dan LRT juga menjadi alasan utama mengapa koridor ini masih diminati.
“Saya menggunakan TransJakarta Koridor 1 setiap hari untuk berangkat dan pulang kerja. Jika koridor ini dihapus, saya tidak tahu bagaimana cara saya bisa ke tempat kerja dengan biaya yang terjangkau,” ujar seorang pengguna setia TransJakarta.
Penghapusan TransJakarta Koridor 1 diprediksi akan memiliki dampak signifikan terhadap mobilitas warga Jakarta. Koridor ini melayani ribuan penumpang setiap hari, termasuk pekerja, pelajar, dan masyarakat umum yang menggantungkan transportasi ini untuk beraktivitas sehari-hari.
“TransJakarta Koridor 1 adalah lifeline bagi banyak orang. Jika dihapus, akan ada kekacauan besar dalam sistem transportasi di Jakarta. Banyak orang akan kesulitan untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain,” ujar seorang ahli transportasi.
Para pengguna dan beberapa ahli transportasi mengusulkan beberapa alternatif untuk mengatasi masalah ini tanpa harus menghapus TransJakarta Koridor 1. Salah satu usulan adalah melakukan revitalisasi armada dan infrastruktur untuk meningkatkan pelayanan dan kenyamanan penumpang.
“Daripada menghapus koridor ini, lebih baik pemerintah fokus pada perbaikan dan modernisasi armada serta infrastruktur. Dengan begitu, penumpang akan lebih nyaman dan jumlah penumpang bisa kembali meningkat,” ujar seorang pengguna.
Pemerintah provinsi DKI Jakarta belum memberikan tanggapan resmi terkait penolakan wacana penghapusan TransJakarta Koridor 1. Namun, beberapa pejabat mengindikasikan bahwa mereka akan mempertimbangkan masukan dari masyarakat dan mencari solusi terbaik untuk masalah ini.
“Kami memahami kekhawatiran masyarakat dan akan mempertimbangkan semua masukan. Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan transportasi terbaik bagi warga Jakarta,” ujar seorang pejabat Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
Penolakan wacana penghapusan TransJakarta Koridor 1 oleh para pengguna menunjukkan betapa pentingnya koridor ini bagi mobilitas warga Jakarta. Dengan adanya penolakan ini, diharapkan pemerintah akan mempertimbangkan alternatif lain yang lebih baik untuk meningkatkan pelayanan dan kenyamanan penumpang tanpa harus menghapus koridor yang vital ini. Dengan demikian, kepercayaan dan dukungan masyarakat terhadap sistem transportasi umum di Jakarta dapat terus terjaga.