marqaannews.net – Pada 8 Agustus 2024, masyarakat Bali dikejutkan dengan penemuan jenazah mantan Bupati Jembrana, Ida Bagus Ardana (84), dan istrinya, Sri Wulan Trisna (64), di rumah mereka di Jalan Gurita, Denpasar. Kedua jenazah ditemukan dalam kondisi membusuk, dengan Ardana ditemukan di dapur dan istrinya di kamar yang terkunci dari dalam. Penyebab kematian mereka masih menjadi misteri hingga saat ini, dan penyelidikan terus dilakukan oleh pihak kepolisian.
Jenazah pasangan suami istri tersebut pertama kali ditemukan oleh anak mereka yang curiga karena tidak bisa berkomunikasi dengan orang tua mereka selama beberapa hari. Setelah pintu rumah dibuka paksa, jenazah ditemukan dalam kondisi membusuk. Kondisi ini membuat penyelidikan menjadi lebih sulit karena informasi yang bisa diperoleh dari jenazah yang sudah membusuk sangat terbatas.
Polisi segera melakukan autopsi terhadap jenazah Ardana dan istrinya untuk mencari tahu penyebab kematian mereka. Autopsi dilakukan sehari setelah penemuan jenazah, dan hasilnya menunjukkan bahwa kematian mereka tidak wajar. Dari hasil autopsi, ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh Ardana dan istrinya. Ardana diduga meninggal akibat kekerasan benda tumpul pada dada kanan, yang menyebabkan tulang iga patah dan memar pada paru-paru. Sementara itu, istrinya meninggal akibat mati lemas dengan tanda-tanda kekerasan pada hidung dan bibir.
Selama penyelidikan, polisi menemukan cairan misterius di dalam rumah tersebut. Cairan ini ditemukan di dalam botol yang mirip dengan botol obat nyamuk semprot. Polisi masih menyelidiki keterkaitan cairan tersebut dengan kematian Ardana dan istrinya. Selain cairan, polisi juga mengamankan beberapa barang bukti lain yang sedang diperiksa di Laboratorium Forensik Polda Bali.
Penyebab kematian Ardana dan istrinya masih menjadi spekulasi di masyarakat. Beberapa pihak menduga bahwa mereka menjadi korban pembunuhan, sementara yang lain menduga ada keterlibatan obat-obatan atau racun. Polisi masih mendalami hasil pemeriksaan forensik dan laboratorium untuk mengungkap penyebab pasti kematian mereka. Hingga saat ini, belum ada tersangka yang ditetapkan dalam kasus ini.
Kasus kematian Ardana dan istrinya juga menarik perhatian karena terjadi di tengah penyelidikan polisi terhadap sindikat narkoba yang diotaki oleh warga negara asing (WNA) yang menamakan diri Hydra Indonesia. Sindikat ini diketahui memproduksi narkoba di Bali dan telah ditangkap beberapa anggotanya, termasuk dua saudara kembar asal Ukraina dan seorang WN Rusia. Meskipun belum ada bukti langsung yang menghubungkan kematian Ardana dan istrinya dengan sindikat narkoba ini, namun kejadian ini menambah kompleksitas penyelidikan.
Misteri kematian mantan Bupati Jembrana, Ida Bagus Ardana, dan istrinya, Sri Wulan Trisna, masih belum terungkap hingga saat ini. Penyelidikan terus dilakukan oleh pihak kepolisian dengan melibatkan berbagai ahli forensik dan laboratorium. Hasil autopsi menunjukkan tanda-tanda kekerasan yang mengarah pada kematian tidak wajar, namun belum ada tersangka yang ditetapkan. Kasus ini juga menjadi sorotan karena terjadi di tengah penyelidikan terhadap sindikat narkoba Hydra, yang menambah kompleksitas penyelidikan. Masyarakat berharap penyelidikan ini segera menemukan titik terang dan memberikan keadilan bagi keluarga korban.