marqaannews.netKota Bekasi diguncang oleh kasus pencabulan yang dilakukan oleh seorang oknum guru ngaji terhadap dua anak lelaki kakak-adik. Peristiwa yang terjadi di sebuah rumah di Bekasi ini menunjukkan betapa parahnya kebrutalan moral yang bisa terjadi di lingkungan terdekat kita.

Kasus ini terungkap setelah salah satu korban, berinisial A (12), memberanikan diri melaporkan tindakan bejat yang dilakukan oleh gurunya, berinisial S (40), kepada pihak berwajib. A mengaku bahwa dirinya telah menjadi korban pencabulan selama beberapa bulan terakhir.

Menurut keterangan A, tindakan pencabulan dilakukan oleh S saat dirinya dan adiknya, berinisial B (10), sedang mengikuti pengajian di rumah S. A mengatakan bahwa S sering kali memanggilnya ke ruangan pribadi dan melakukan tindakan tidak senonoh.

“Saya takut dan tidak berani melawan karena dia (S) adalah guru ngaji saya. Saya merasa tertekan dan tidak tahu harus berbuat apa,” ujar A dengan suara bergetar saat memberikan keterangan di hadapan polisi.

Setelah mendapatkan laporan dari A, polisi langsung melakukan penyelidikan dan menangkap S. Dalam pemeriksaan awal, S mengaku telah melakukan tindakan pencabulan terhadap A dan adiknya, B. S mengatakan bahwa dirinya melakukan hal tersebut karena merasa memiliki kekuasaan dan kendali atas anak-anak yang diajarnya.

“Saya merasa bisa melakukan apa saja karena mereka (anak-anak) tinggal di bawah pengawasan saya. Saya tidak menyangka bahwa tindakan saya akan terungkap,” ujar S saat diinterogasi oleh polisi.

Kasus ini menimbulkan keprihatinan dan kemarahan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat Bekasi dan lembaga perlindungan anak. Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Bekasi, Ibu Susi, mengatakan bahwa kasus ini menunjukkan betapa pentingnya pengawasan dan perlindungan terhadap anak-anak yang tinggal di lingkungan sekitar.

“Kasus ini sangat memprihatinkan dan menunjukkan bahwa masih ada oknum yang menyalahgunakan kekuasaannya untuk melakukan tindakan keji terhadap anak-anak. Kami berharap agar pihak berwajib segera mengusut tuntas kasus ini dan memberikan hukuman yang setimpal kepada pelaku,” ujar Ibu Susi.

Polisi saat ini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap keterlibatan pihak lain dalam kasus ini. Selain itu, polisi juga berusaha untuk mengidentifikasi korban-korban lain yang mungkin menjadi sasaran tindakan pencabulan oleh S.

“Kami akan terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap kebenaran dan memastikan bahwa semua korban mendapatkan keadilan. Kami juga akan bekerja sama dengan lembaga perlindungan anak untuk memberikan dukungan kepada para korban,” ujar Kapolres Bekasi, AKBP Rudi Setiawan.

Kasus ini menjadi peringatan bagi semua pihak untuk lebih waspada dan aktif dalam melindungi anak-anak dari tindakan kekerasan dan eksploitasi. Pemerintah dan masyarakat harus bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak-anak, terutama mereka yang tinggal di lingkungan sekitar.

Dengan adanya kasus ini, diharapkan akan ada perubahan signifikan dalam pengawasan dan perlindungan terhadap anak-anak di Bekasi. Semua pihak harus bekerja sama untuk memastikan bahwa anak-anak mendapatkan hak mereka dan terhindar dari tindakan kekerasan dan eksploitasi.

By marqaan