marqaannews.net – Israel melancarkan serangan udara presisi tinggi ke wilayah Iran pada Selasa dini hari. Serangan ini menghantam kompleks militer rahasia di Teheran dan menewaskan beberapa tokoh penting dalam jajaran militer dan program nuklir Iran. Pemerintah Israel secara terbuka mengonfirmasi keterlibatan mereka dalam operasi tersebut dan menyebutnya sebagai langkah strategis untuk menghentikan ancaman regional dari Iran.
Korban Termasuk Pemimpin Militer dan Ilmuwan Nuklir
Dalam laporan resmi, Kementerian Pertahanan Iran menyebutkan bahwa serangan ini menewaskan setidaknya lima orang pejabat tinggi. Di antara korban terdapat Jenderal Qassem Rahimi, komandan strategis Garda Revolusi, serta Dr. Hamid Mohseni, tokoh utama dalam program pengembangan nuklir Iran. Kedua tokoh ini memegang peranan penting dalam kebijakan pertahanan dan ambisi nuklir negara tersebut. Pemerintah Iran menggelar rapat darurat setelah peristiwa ini dan menyebut tindakan Israel sebagai pelanggaran serius terhadap kedaulatan nasional.
Respon Keras dari Pemerintah Iran
Presiden Iran, Ebrahim Raisi, mengeluarkan pernyataan keras beberapa jam setelah serangan terjadi. Ia menegaskan bahwa Iran tidak akan tinggal diam dan akan membalas serangan tersebut dengan kekuatan penuh. Media pemerintah menyiarkan pidato presiden secara langsung, di mana ia memerintahkan seluruh unit pertahanan untuk siaga satu. Juru bicara militer Iran juga menyatakan bahwa beberapa rudal balistik telah dipersiapkan untuk kemungkinan serangan balasan.
Israel Tegaskan Tujuan Serangan Demi Keamanan Regional
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, membela tindakan negaranya dalam konferensi pers yang berlangsung di Yerusalem. Ia menyatakan bahwa operasi militer tersebut bertujuan untuk mencegah Iran memperkuat pengaruh militernya di kawasan Timur Tengah. Netanyahu juga menuding Iran telah mendanai berbagai kelompok milisi bersenjata di Suriah, Lebanon, dan Gaza yang selama ini terus menyerang wilayah Israel. Ia menegaskan bahwa serangan ini merupakan tindakan preventif yang sah demi menjaga keselamatan warga negaranya.
Dunia Internasional Serukan Penahanan Diri
Beberapa negara besar seperti Amerika Serikat, Rusia, dan Cina menyatakan https://plurebar.com/ keprihatinan terhadap meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel. Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui Sekjen António Guterres meminta kedua negara untuk menahan diri dan menghindari eskalasi konflik yang lebih luas. Pemerintah Jerman dan Prancis bahkan menawarkan diri sebagai mediator untuk meredakan situasi. Namun, hingga saat ini kedua belah pihak belum menunjukkan tanda-tanda akan menurunkan intensitas konflik.