marqaannews.netSeorang guru ngaji di Tangerang kini menjadi buronan polisi setelah diduga melakukan tindakan cabul terhadap muridnya. Kasus ini telah menggemparkan masyarakat setempat dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan orang tua yang mengirimkan anak-anak mereka untuk belajar agama.

Kejadian ini terungkap setelah salah satu murid perempuan, berinisial S (12), melaporkan perbuatan cabul yang dilakukan oleh guru ngaji berinisial A (45) kepada orang tuanya. Menurut laporan, A diduga melakukan tindakan tidak senonoh terhadap S selama proses belajar mengajar di rumahnya.

S mengaku bahwa A sering kali memanfaatkan kesempatan saat mereka berdua saja di ruangan untuk melakukan tindakan yang tidak pantas. “Saya merasa takut dan tidak nyaman setiap kali belajar dengan Pak A,” ujar S dalam laporannya.

Setelah mendengar pengaduan dari anaknya, orang tua S segera melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Polisi kemudian melakukan penyelidikan awal dan meminta keterangan dari beberapa saksi, termasuk murid-murid lain yang juga belajar dengan A.

Dari hasil penyelidikan awal, polisi menemukan beberapa bukti yang menguatkan dugaan tindakan cabul yang dilakukan oleh A. Namun, sebelum polisi dapat melakukan penangkapan, A telah menghilang dan tidak diketahui keberadaannya.

Karena tidak dapat menemukan A, polisi akhirnya menetapkan A sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO). Polisi telah menyebarkan foto dan identitas A ke seluruh pos polisi di wilayah Tangerang dan sekitarnya untuk membantu proses pencarian.

“Kami akan terus berusaha menangkap A secepat mungkin. Kami juga mengimbau kepada masyarakat yang mengetahui keberadaan A untuk segera melapor ke polisi terdekat,” ujar Kapolsek setempat.

Kasus ini telah menimbulkan reaksi keras dari masyarakat, terutama para orang tua yang mengirimkan anak-anak mereka untuk belajar agama. Banyak dari mereka yang merasa khawatir dan tidak percaya bahwa seorang guru ngaji bisa melakukan tindakan sekeji itu.

“Saya sangat terkejut dan marah mendengar berita ini. Saya selalu percaya bahwa guru ngaji adalah orang yang bisa dipercaya untuk mendidik anak-anak kami,” ujar salah satu orang tua murid.

Polisi berjanji akan terus berusaha menangkap A dan membawanya ke pengadilan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Sementara itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan melaporkan jika menemukan keberadaan A.

“Kami akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menangkap A. Kami juga akan memberikan perlindungan dan dukungan kepada korban dan keluarganya,” ujar Kapolsek.

Kasus dugaan tindakan cabul oleh guru ngaji di Tangerang ini menjadi peringatan bagi semua pihak untuk lebih waspada dan selektif dalam memilih guru untuk anak-anak. Polisi berkomitmen untuk menangkap A dan membawanya ke pengadilan, sementara masyarakat diimbau untuk membantu proses pencarian. Semoga kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan.

By marqaan