Pada Selasa malam, 30 September 2025, wilayah Visayas Tengah di Filipina diguncang Slot Terbaru gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,9. Gempa ini menyebabkan kerusakan parah di Provinsi Cebu, khususnya di kota Bogo, yang merupakan daerah terparah terdampak. Hingga Kamis, 2 Oktober 2025, jumlah korban tewas tercatat mencapai 72 orang, menjadikannya gempa paling mematikan di Filipina sejak 2013.
Dampak Gempa dan Kerusakan Infrastruktur
Gempa tersebut menyebabkan banyak bangunan runtuh, termasuk hotel dan rumah tinggal. Selain itu, tanah longsor dan hujan deras memperburuk situasi, menghambat upaya penyelamatan dan evakuasi korban. Lebih dari 110.000 orang di 42 komunitas terdampak gempa membutuhkan bantuan untuk membangun kembali rumah mereka dan memulihkan mata pencaharian mereka.
Upaya Penyelamatan dan Bantuan
Tim penyelamat telah bekerja tanpa henti untuk mengevakuasi korban dari reruntuhan. Namun, dengan tidak adanya laporan korban hilang baru, operasi pencarian dihentikan pada Kamis pagi. Fokus kini beralih ke pemberian bantuan kepada para korban yang selamat, termasuk penyediaan tenda, makanan, dan layanan medis darurat.
Tantangan dalam Penanganan Bencana
Selain kerusakan infrastruktur, gempa ini juga menyebabkan pemadaman listrik dan gangguan komunikasi, menyulitkan koordinasi antara berbagai lembaga dan tim penyelamat. Kondisi ini memperburuk situasi bagi para korban yang membutuhkan bantuan segera.