marqaannews.net – Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% yang akan diberlakukan mulai 1 Januari 2025 telah menimbulkan kekhawatiran di berbagai kalangan, termasuk mahasiswa yang tinggal di kos. Kebijakan ini diperkirakan akan memberatkan biaya hidup mereka, yang sudah terbatas.

Pemerintah berencana menaikkan PPN menjadi 12% sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan pendapatan negara. Namun, kebijakan ini dianggap tidak adil bagi masyarakat menengah ke bawah, termasuk mahasiswa yang tinggal di kos. Mahasiswa yang tinggal di kos biasanya memiliki anggaran terbatas dan harus mengatur pengeluaran mereka dengan sangat hati-hati.

  1. Kenaikan Harga Barang dan Jasa:
    Kenaikan PPN akan menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa yang dikenakan pajak. Hal ini akan mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan mahasiswa, termasuk biaya makan, transportasi, dan kebutuhan sehari-hari lainnya.
  2. Biaya Sewa Kos:
    Biaya sewa tempat tinggal, seperti kos, juga diperkirakan akan naik karena pemilik kos akan menyesuaikan harga untuk mengimbangi kenaikan biaya operasional yang disebabkan oleh PPN.
  3. Kebutuhan Akademik:
    Mahasiswa juga akan merasakan dampak kenaikan PPN pada kebutuhan akademik mereka, seperti buku, alat tulis, dan biaya kuliah. Harga-harga ini diperkirakan akan naik, menambah beban finansial mereka.
  4. Pola Konsumsi:
    Dengan kenaikan biaya hidup, mahasiswa mungkin harus mengurangi pengeluaran untuk barang-barang yang sebelumnya dianggap esensial. Ini bisa berdampak pada pola konsumsi mereka, yang mungkin harus lebih hemat dan selektif dalam membelanjakan uang.

Mahasiswa telah menyuarakan keprihatinan mereka terhadap kenaikan PPN ini. Banyak yang merasa bahwa kebijakan ini tidak adil dan akan memberatkan mereka yang sudah berjuang dengan anggaran terbatas. Beberapa mahasiswa bahkan mulai mempertimbangkan untuk mencari pekerjaan paruh waktu tambahan untuk menutupi kenaikan biaya hidup ini.

  1. Penghematan:
    Mahasiswa dianjurkan untuk lebih hemat dalam pengeluaran mereka. Mengurangi pengeluaran yang tidak perlu dan mencari alternatif yang lebih murah bisa menjadi strategi yang efektif.
  2. Pencarian Sumber Pendapatan Tambahan:
    Mencari pekerjaan paruh waktu atau beasiswa bisa menjadi cara untuk menambah pendapatan dan mengurangi beban finansial.
  3. Dukungan dari Pemerintah:
    Mahasiswa berharap pemerintah dapat memberikan dukungan berupa subsidi atau bantuan keuangan untuk meringankan beban mereka selama masa transisi ini.

Kenaikan PPN menjadi 12% diperkirakan akan memberatkan biaya hidup mahasiswa yang tinggal di kos. Dampaknya akan dirasakan pada harga barang dan jasa, biaya sewa kos, serta kebutuhan akademik. Mahasiswa perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk menghadapi kenaikan ini, termasuk penghematan dan pencarian sumber pendapatan tambahan. Pemerintah juga diharapkan dapat memberikan dukungan yang diperlukan untuk meringankan beban finansial mahasiswa.

By marqaan